
DEPOK | KindoNews – Pemilihan Walikota/Wakil walikota Depok telah usai dilaksanakan, rekapitulasi dari tingkat TPS, PPK hingga KPUD juga telah usai.
Pilkada Kota Depok menghasilkan pemimpin baru, pemimpin yang mengusung jargon perubahan, yakni pasangan calon nomor urut 2, H.Supian Suri-Chandra Rahmansyah mampu mengalahkan pasangan calon nomor urut 1, H.Imam Budi Hartono-Ririn Faraby.
Supian-Chandra memperoleh 451.785 suara, sedangkan Imam-Ririn mendapatkan 396.863 suara. Adapun suara tidak sah 32.364. Dengan total partisipasi pemilih yang hadir 881.013 orang.
Ada yang menarik dari kekalahan calon petahana ini, yakni serba-serbi kampanye yang dilaksanakan selama 2 bulan.
Salah satunya adalah kampanye unik dari Tim kampanye paslon nomor urut 2 Supian-Chandra yang menggunakan Bajaj berkeliling selama 2 bulan full ke kampung-kampung dan gang-gang Sempit diseantero wilayah Depok.
Sang pemilik Bajaj yakni seorang aktivis bernama Pardy Dongkal, atau biasa dipanggil Pardong.
Pria yang punya keterbatasan fisik ini tanpa kenal lelah hujan panas setiap hari mengunjungi masyarakat mengkampanyekan Supian-Chandra.
“Yaa, kami Tim Bajaj Supian Suri, setiap hari berkeliling mensosialisasikan program-program dan visi-misi serta janji kampanye Paslon nomor 2, Supian Chandra,” ujar Pardong didampingi timnya, yakni Samad Engkoy, Dani Buyo, Alek Nana Utara dan Mulyadi Kinoy, Selasa (03/12/2024).

“Kami berlima, menggunakan 1 bajaj dan satu motor, membagikan souvenir, pamflet, kalender dan lain-lain yang tidak melanggar aturan kampanye,” tambahnya.
Selama 2 bulan keliling, seluruh kecamatan yang ada di kota Depok telah dijelajahinya. Bahkan ada sedikit kisah lucu ketika keliling ke daerah Serua, kecamatan Bojongsari.
“Hehehe, iya. Ada yang lucu waktu itu kami ke daerah Serua, tanpa sadar bajaj melaju terus melewati perbatasan. Ketika ada kerumunan ibu-ibu ditukang sayur kami berhenti, dan membagikan souvenir centong dan kalender. Ada sekitar 10 orang ibu-ibu disitu. Dan kami bilang jangan lupa ya bu, tanggal 27 November kita pilih Supian-Chandra. Namun para ibu-ibu tersebut nampak bingung, dan bertanya, nomor berapa pak? Kami menjawab Nomor 2 bu, wah nomor 2 mah Ruhama-Shinta pak. Kalo nomor 1 itu Benyamin Davni-Pilar saga. Waduuuh… Teriak kami, ternyata kami telah memasuki wilayah tetangga yakni Pamulang, Tanggerang Selatan, karena di Tangerang Selatan itu Paslon Nomor 1 Benyamin Davnie-Pilar Saga dan Paslon nomor 2 Ruhama-Shinta. Kami langsung buru-buru balik arah kembali ke Serua, Bojong sari dan muter ke wilayah Pondok petir. Dalam hati kami wah rugi deh 10 centong diambil warga Tangsel,” ujar Pardong sambil tertawa.
Itulah sekelumit tentang lika-liku Bajaj keliling Pardong Cs yang cukup viral di media Sosial.
Namun pada akhirnya, senyum sumringah mereka dapatkan, karena Paslon yang mereka dukung memenangkan Pilkada Depok.
“Alhamdulillah Pak Supian Suri dan Pak Chandra Rahmansyah pernah juga naik bajaj saya. Begitu juga beberapa tokoh Depok seperti H.Yahman Setiawan, H.Acep Azhari, Pradi Supriatna, Hasbullah Rahmat, Hamzah SE, Mazhab HM, Qonita Luthfiah, KH Abubakar Madris, KH Damanhuri, KH Deden Abdurrahim, Edi Sitorus, Siswadi Adi, Djaenul AB, dan beberapa tokoh lainnya pernah juga merasakan duduk di kursi Bajaj ini, ikut berteriak COBLOS NOMOR 2,” Tambahnya lagi.
Ketika ditanya apa harapannya setelah Supian -Chandra terpilih, Pardong mengatakan bahwa ia hanya ingin satu hal, yakni Depok lebih maju lagi.
Kami ikhlas berjuang, tanpa pamrih apapun, kami hanya ingin PERUBAHAN, jadilah Walikota Depok, bukan Walikota kelompok,” pungkasnya.
Setelah pilkada berakhir, dirinya kembali akan menggunakan Bajaj untuk keperluan mengangkut sayuran dan hasil panen di kebunnya.
Itulah sekelumit kisah SANG BAJAJ, yang ikut andil dalam merontokkan dominasi PKS yang sudah berkuasa selama hampir 20 tahun di Kota Depok.