Belajar dari Tak Gendong Mbah Surip, Jalih Pitoeng Dukung Ketegasan Beim Benyamin Tentang Akhlaq dan Adab

Spread the love

JAKARTA | KindoNews – Berdarnya gambar-gambar dan vedeo cuplikan film si Doel Anak Sekolah diberbagai media sosial menjelang Pilkada Jakarta, putra almarhum pemeran H.Sabenih yang diperankan oleh almarhum haji Benyamin Sueb, Beim Benyamin ungkapkan kekecewaannya.

Viral disalah satu kanal youtube, Beim Benyamin sangat menyesalkan hal tersebut bisa terjadi.

“Saya mewakili keluarga sangat keberatan, nanti dianggapnya keluarga memanfaatkan figur almarhum dalam pilkada” kata Beim Benyamin dalam vedeo berdurasi 12 menit, Selasa (03/09/2024).

“Si Doel itu kan sinetron sedangkan ini kan dunia nyata” lanjutnya.

“Sudahlah jangan menggunakan figur almarhum. Gunakanlah program-program yang bagus dalam kampanye pilkada” pinta Beim.

Keberatan H. Beim Benyamin dalam kanal youtube

Sementara menurut salah satu pemerhati sosial dan media sosial, Jalih Pitoeng, mengajak untuk belajar pada kasus penarikan iklan mbah Surip dan iklan Reumacyl yang diperankan oleh almarhum haji Benyamin Sueb.

“Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai akhlaq dan adab, saya sangat mengapresiasi ketegasan yang diambil oleh bang Beim sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua” ungkap Jalih Pitoeng, Rabu (04/09/2024).

“Dulu juga kan pernah ditarik iklan reumacyl yang diperankan oleh haji Benyamin. Demikian pula iklan mbah Surip yang sangat fenomenal dengan ‘Tak Gendong’ nya” lanjut Jalih Pitoeng mengingatkan.

“Artinya, kita ga usah terlalu jauh bicara soal budaya, kalau adab dan akhlaq saja kita tidak bisa jaga” sesal Jalih Pitoeng.

“Apalagi tokoh pemeran tersebut adalah orang tua kita sendiri. Kalaupun itu terjadi pada keluarga saya, mohon maaf, dibayar berapapun untuk propaganda tentunya kita tidak terima karena dapat merendahkan martabat keluarga” kata Jalih Pitoeng memaparkan.

Selain itu, Jalih Pitoeng juga mengatakan seakan kita manusia yang masih hidup miskin ide dan kreasi sehingga mengekspos orang yang sudah mati.

“Kayak kita ga ada ide dan kreasi aje menggunakan karya-karya orang yang udeh mati” pungkas Jalih Pitoeng.

Terkait soal tatakrama dan adab, Beim juga mengingatkan kepada kita semua tentang pentingnya menjaga adab.

“Diatas ilmu itu ada adab namenye” kata Beim dalam vedeo yang diunggah pada Selasa 3 September 2024.

“Bagaimana kite bisa punya pemimpin yang baik kalau ga punya adab” pungkas Beim.

Diketahui sebagaimana dilansir oleh KOMPAS.com, bahwa popularitas Mbah Surip yang meledak sejak beredarnya lagu “Tak Gendong” telah menjadi daya tarik iklan. Salah satunya PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL). Namun, sejak Mbah Surip meninggal dunia pada Selasa (04/08/2009), pihak XL akan menghilangkan gambar Mbah Surip pada iklannya mulai 10 Agustus.

“Saat ini tengah dilakukan proses editing sehingga mulai 10 Agustus dan selanjutnya iklan tersebut sudah tidak akan lagi menampilkan Mbah Surip,” kata GM Corporate Communication XL Myra Junor di Jakarta, Selasa (04/08/2009).

Pada kesempatan tersebut, XL menyatakan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya seniman dengan nama asli Urip Ariyanto itu.

“XL berharap kesederhanaan almarhum, juga perjuangan hidup yang tak kenal lelah serta dedikasi yang tinggi dalam berkesenian dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk pantang menyerah dalam mencetak prestasi,” kata Myra.(KN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *