Demi Ciptakan Pilkada DKI Jakarta Yang Bersih dan Bermartabat, Jalih Pitoeng Siap Pimpin Satgas Jaga Demokrasi Cegah Money Politic Pada Putaran Kedua!

Spread the love

JAKARTA | KindoNews – Ramai diperbincangkan tentang Pemilukada DKI Jakarta yang santer akan memasuki putaran kedua, salah satu inisiator Satgas Jaga Demokrasi, Jalih Pitoeng menyatakan dirinya siap memimpin Satgas Jaga Demokrasi di 5 wilayah ibukota Jakarta guna mencegah praktek-praktek money politic.

“Saya siap memimpin Satgas Jaga Demokrasi dalam rangka mengawal putaran kedua Pilkada Jakarta” ungkap Jalih Pitoeng, Sabtu (07/11/2024).

Sosok ketua umum FORMASI (Forum Aliansi Masyarakat Anti Korupsi) yang sempat melaporkan adanya dugaan kuat aliran dana judi online ke kubu paslon tertentu ke BAWASLU RI ini mengatakan bahwa apa yang telah dilakukannya bersama kawan-kawan Satgas Jaga Demokrasi menjelang hari pencoblosan beberapa hari lalu sangat efektif dalam membendung upaya money politic.

“Kita sudah melakukannya kemaren secara preventif dan ternyata sangat efektif” kata Jalih Pitoeng.

“Banyak saya dapat informasi dari anggota Satgas yang tersebar diseluruh wilayah Jakarta, bahwa ada pihak-pihak yang membatalkan rencana kotor ‘Serangan Fajar’ haram tersebut” sambung Jalih Pitoeng menegaskan.

“Mungkin mereka takut ketangkap basah oleh anggota kami yang sudah tersebar dimana-mana” sambung Jalih Pitoeng menambahkan.

Selain itu Jalih Pitoeng menginginkan agar pemilu itu dilakukan dengan jujur, adil dan bermartabat. Agar rakyat memilih berdasarkan hati nurani yang bersandar pada kemampuan, pengalaman serta rekam jejak kepribadian yang menjunjung tinggi nilai-nilai leadershipitas dan akuntabilitas yang berintegritas.

“Kita ingin pemilu dalam hal ini pilkada Jakarta menjadi contoh bagi perjalanan bangsa kedepan dalam melakukan pemilihan umum yang bersih, jujur tanpa kecurangan serta intrik-intrik money politic serta pemberian dan atau penyuapan sesuatu yang haram dalam proses pemilihan atau pergantian kepemimpinan” pinta Jalih Pitoeng.

“Oleh karena itu, saya tidak bosan-bosan mengulangi kalimat saya sejak 2019 lalu bahwa Bagaimana mungkin kita akan mendapatkan seorang pemimpin yang baik, jujur, amanah dan pro rakyat, jika didalam proses pemilihan dan dan atau pergantian kekuasaan atau kepemimpinan tersebut dilakukan dengan cara-cara yang curang dan tidak bermartabat” tegas Jalih Pitoeng mengingatkan.

“Bahkan sangat mungkin akibat perbuatan kotor dan curang tersebut justru malah akan melahirkan koruptor-koruptor baru” katanya lagi menandaskan.

Karena menurut Jalih Pitoeng biaya politik yang tinggi akan membuat pejabat atau pemimpin tersebut berusaha mengembalikan biaya politik yang dikeluarkan melalui tindakan-tindakan koruptif dan manipulatif.

“Demikian pula bagi rakyat yang diperdaya. Senangnya hanya sehari, tapi sengsara selamanya” Jalih Pitoeng menandaskan.

“Oleh karena itu demi terciptanya tatanan masyarakat yang bersih jujur, adil dan makmur, kami mengajak kepada semua pihak untuk menghindari sekaligus menjauhkan cara-cara buruk, kotor dan tidak bermartabat yang selama berpuluh-puluh tahun kita lakukan dalam setiap masa pemilihan. Baik Pilpres, Pileg maupun Pilkada” pinta Jalih Pitoeng penuh harap.

Menurut aktivis kelahiran tanah Betawi yang dikenal sangat kritis ini, Jalih Pitoeng juga giat mengamati proses perjalanan bangsa yang menurut nya sudah sangat memperihatinkan.

Ditemui usai pertemuan tentang kembali ke UUD 1945 Naskah asli bersama para aktivis dan para purnawirawan dibilangan Jatinegara Jakarta Timur, Jalih Pitoeng mengingatkan pentingnya bangsa ini menerapkan kembali UUD 18 Agustus 1945.

“Saya mengamati bahwa kita telah jauh keluar dari cita-cita luhur dalam berbangsa dan bernegara” ungkapnya.

“Kita lebih menerapkan demokrasi barat bahkan cenderung kapitalistis dibanding demokrasi Pancasila sebagai warisan para pendiri bangsa” Jalih Pitoeng mengingatkan.

“Celakanya lagi, rakyat sebagai pemilik negeri yang seharusnya menjadi subjek politik, justru menjadi objek dalam kepentingan politik dengan diberikan selembar recehan dan seonggok bingkisan berupa sembako jelang pencoblosan” Jalih Pitoeng menyesalkan.(Dig)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *