Diusung PKS dan Belasan Partai Besar Lainnya, Jalih Pitoeng Optimis BABE RIDO Bisa Menangkan Ridwan Kamil – Suswono

Spread the love

JAKARTA | KindoNews – Jelang penetapan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur oleh KPUD DKI Jakarta, 3 pasang kandidat sudah mulai blusukan menyapa warga Jakarta.

Pendaftaran 3 paslon tersebut sekaligus mengkonfirmasi ketidak ikutsertaan Anies Baswedan menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta priode 2024-2029.

Sejalan waktu bersamaan dengan blusukan para kandidat, ajakan untuk Golput atau “Coblos Semuanya” juga digaungkan oleh orang-orang yang kecewa karena Anies tidak diusung oleh partai manapun pada pilkada Jakarta.

Menurut salah satu aktivis sekaligus pemerhati sosial politik dari tanah Betawi, Jalih Pitoeng mengatakan bahwa orang memilih dan tidak memilih sama-sama dilindungi undang-undang.

“Orang tidak mengambil hak pilihnya juga dilindungi oleh undang-undang” kata Jalih Pitoeng, ditemui di depan DPRD DKI Jakarta, Jum’at (13/09/2024).

“Akan tetapi sangat disayangkan jika tidak mencoblos” lanjutnya.

“Karena berpartisipasi dalam pembangunan bangsa ini adalah kewajiban kita bersama. Dalam hal ini provinsi Jakarta” sambung Jalih Pitoeng.

Ditanya kemana arah suara warga Jakarta eks pemilih Anies, pendiri Jalih Pitoeng Centre inipun menjawab agak rinci.

“Begini kalo soal suara eks pendukung Anies” kata Jalih Pitoeng.

“Pertama, Anies tidak boleh mengklaim bahwa itu suara pribadinya mutlak” kata Jalih Pitoeng mengingatkan.

“Karena sangat terbaca jelas ada suara kader-kader militan PKS dan dukungan partai pendukung didalamnya” sambungnya menegaskan.

“Kedua, pada pilkada 2017, kebetulan mendapatkan muntahan suara dari calon pemilih yang kecewa bahkan marah pada Ahok” tegas Jalih Pitoeng.

“Ketiga, sebagian besar pemilih Anies itu lebih bernuansa religius. Dalam hal ini saya sebut saja umat islam” terang Jalih Pitoeng.

“Keempat, didalam pilpres kemaren Anies kan selain diusung oleh NasDem, juga didukung oleh PKS dan PKB. Itulah suara Anies dan partai pengusungnya” jelas Jalih Pitoeng.

“Kelima, saat ini kan Anies tidak menjadi kandidat, masa mau dipilih juga. Atau kita jadi hanya menyesalinya saja?” tanya Jalih Pitoeng.

“Sedangkan pembangunan harus terus tetap berjalan” imbuhnya.

“Bagi saudara-saudariku pencinta Anies, kita kan sama-sama tahu bahwa didalam islam diajarkan untuk memilih yang terbaik diantara yang baik. Atau pilihlah yang paling sedikit mudhorotnya diantara yang buruk” lanjut Jalih Pitoeng mengingatkan.

“Oleh karena itu saya sangat berharap bahwa eks pemilih Anies akan menjatuhkan pilihannya kepada pasangan Cagub Cawagub Ridwan Kamil Siswono” kata Jalih Pitoeng.

“Kalo kite pake analogi unsur kimiawi, kan aer ame sayur asem lebih senyawa ketimbang aer ame minyak” celoteh Jalih Pitoeng pada awak media.

“Selain 5 pendekatan tersebut, belasan partai inipun akan bekerja semaksimal mungkin menggerakan mesin partai mereka secara struktural. Baik dari tingkat wilayah, daerah, cabang hingga tingkat ranting” tandas Jalih Pitoeng.

“Belum lagi dukungan dari gerbong-gerbong relawannya. Termasuk para relawan dari para kaum milenial” kata Jalih Pitoeng.

Sebagai penggagas gerbong BABE RIDO, Jalih Pitoeng juga mengatakan kesiapannya dalam mengorganisir beberapa ormas, elemen dan komunitas yang mendukung pasangan Ridwan Kamil – Suswono.

“Kita juga sudah menyiapkan BABE RIDO (Barisan Bela Ridwan Kamil-Suswono) sebagai gerbong relawan yang mengorganisir beberapa ormas dan elemen serta komunitas pendukung Ridwan Kamil – Siswono. Tinggal deklarasi akbar saja” Jalih Pitoeng memaparkan.

Pendiri Jalih Pitoeng Centre yang terus mengamati perkembangan sosial dan dialektika politik di Jakarta ini juga mengatakan bahwa politik memang bukan matematik. Tapi politik juga sistematis dan realistis. Bukan imajinatif apalagi menyesali yang telah terjadi.

“Politik memang bukan matematik. Tapi sistematika secara realistis juga sangat menentukan arah perjuangan pada target hasil pemenangan” ungkap Jalih Pitoeng.

“Untuk itu bagi saudara-saudari warga Jakarta, khususnya yang belum menentukan pilihan, ambilah hak pilih saudara-saudari semua sebagai partisipasi kita dalam membangun Jakarta” ajak Jalih Pitoeng.

Didesak berapa persen target kemenangan bagi pasangan Ridwan Kamil – Suswono, Jalih Pitoeng tidak mau berhandai-handai.

“Saya tidak mau berhandai-handai. Tapi kita harus ikhtiar, berjuang dan bekerja keras untuk dapat meraih dukungan 62% suara. Aamiin!” jawab Jalih Pitoeng penuh harap.(KN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *