
JAKARTA | KindoNews – Keributan yang sempat terjadi saat Ridwan Kamil selaku bakal calon gubernur melakukan kunjungan ke wilayah Rawa Bunga Jatinegara pada hari Jum’at malam, juga mendapat perhatian dari salah satu pimpinan ormas Betawi FORKOMBET (Forum Komunikasi Masyarakat Betawi).
Suharso Maun alias Maun selaku ketua umum Forum Komunikasi Masyarakat Betawi (FORKOMBET) sangat menyayangkan hal tersebut bisa terjadi.
“Saya sangat setuju apa yang disampaikan oleh bang Adong, bahwa saat ini banyak orang yang mengaku-ngaku sebagai anak Betawi dan seolah-olah orang Betawi asli. Apalagi saat menjelang pemilihan kepala daerah untuk mencari simpati kepada warga Jakarta” ungkap Maun, Minggu (08/09/2024)
Selaku pengurus dan ketua umum FORKOMBET (Forum Komunikasi Masyarakat Betawi) yang merupakan salah satu ormas Pendukung Bamus Betawi dari berdirinya Bamus Betawi, Maun juga membenarkan bahwa Bamus Betawi yang sah melanjutkan adalah Bamus Betawi yang dilanjutkan kepemimpinannya oleh almarhum bang haji Lulung atau Abraham Lunggana.
“Sebenarnya Bamus Betawi yang secara sah untuk melanjutkan adalah Bamus Betawi yang terakhir dipimpin oleh almarhum bang haji Lulung Abraham Lunggana” lanjutnya.
Suharso Maun juga membenarkan bahwa Bamus Betawi dibawah pimpinan bang Riano saat ini kurang aktif. Bahkan mengalami kefakuman entah disengaja ataupun tidak disengaja sejak dilaksanakannya Mubes Bamus ke VIII di Taman Mini pada tanggal 30 Agustus setahun yang lalu.
“Menurut saya, ini adalah sebuah preseden buruk yang menggambarkan ketidakmampuan seseorang memimpin sebuah organisasi yang tidak sesuai dengan AD ART dan Peraturan Organisasi” tegas Maun.
“Untungnya, saya bersama beberapa pimpinan ormas pendukung Bamus Betawi yang sempat mendukung Eki Pitung, kini telah menarik dukungan kami dari kepemimpinan Eki Pitung” jelas Maun.
“Karena kita sudah membaca gelagat, bahwa akan terjadi hal seperti ini. Yaitu menarik-narik sempalan Bamus Betawi versi Eki Pitung akan seperti ini” kata Maun.
“Oleh karena itu sering saya sampaikan dibeberapa group WA kaum Betawi bahwa organisasi Bamus Betawi itu harus independen sebagaimana diatur dalam AD ART Bamus Betawi” lanjut Maun menandaskan.
“Menurut saya, ini adalah sebuah egoisme dan kecerobohan besar jika Bamus Betawi secara institusional diseret-seret dalam kepentingan sesaat terutama dalam Pilkada” katanya.
“Peristiwa ini menjadi Preseden yang sangat tidak elok di pandang oleh banyak orang dan menjadi berita yang kurang menguntungkan buat Kaum Betawi. Baik di dunia medsos maupun dunia digital terkait rekam jejaknya yang tidak profesional sebagai seorang pemimpin” pungkasnya.
Sementara ketua umum KERABAT, Matadi alias Adong, saat diminta konfirmasi, membenarkan bahwa dirinya dan beberapa pimpinan ormas Betawi telah menarik dukungan mereka.
“Ya betul. Kita bersama beberapa ormas Betawi lainnya telah menarik dukungan dari kepemimpinan Eki Pitung” ungkap Adong.
“Dan penarikan dukungan ini juga mendapat restu dan dukungan dari Babe aji Jenderal Abdul Syukur selaku orang yang kami tuakan” lanjut Adong menegaskan.
“Karena banyak hal-hal yang kurang pantas jika kita sampaikan diruang publik. Cukup kita saja yang tahu” pungkas Adong.(KN)