
JAKARTA | KindoNews.com – Perhelatan pemilihan umum daerah atau Pilkada Jakarta yang memasuki hari penghitungan oleh pihak KPUD, memiliki dua perspektif tentang hasil perolehan suara masing-masing Paslon yang telah dilaksanakan pada Rabu, 27 November 2024.
Pihak Paslon nomor urut 3 yaitu pasangan Pramono Anung dan Rano Karno menyatakan unggul dan menang dalam kontestasi pilkada Jakarta.
Sementara kubu Paslon nomor urut 1 yaitu pasangan calon Ridwan Kamil dan Suswono, melalui konferensi pers yang disampaikan oleh ketua Tim Pemenangan RIDO (Ridwan Kamil – Suswono), A Riza Patria, bahwa pilkada DKI Jakarta akan berlangsung 2 putaran.
Menyikapi silang pendapat berdasarkan data internal masing-masing Paslon tersebut, tokoh muda Betawi Jalih Pitoeng mengatakan bahwa unggul bukan berarti menang.
“Unggul bukan berarti menang” ungkap Jalih Pitoeng, Sabtu (30/11/2024).
“Karena tidak atau belum ada yang meraih perolehan suara 50% lebih dari suara sah dan resmi” tegas Jalih Pitoeng menegaskan.
“Oleh karena itu mari sama-sama kita tunggu penghitungan suara secara sah dan akan diumumkan oleh lembaga yang berwenang secara resmi yaitu KPUD DKI Jakarta” lanjut Jalih Pitoeng.
Jalih Pitoeng juga mengapresiasi pihak KPU yang tidak merelease hasil perolehan suara secara real count.
“Kami sangat mengapresiasi pihak KPU, dalam hal ini KPUD DKI Jakarta yang tidak merilis hasil perolehan suara pilkada Jakarta” ungkap Jalih Pitoeng.
“Karena hal tersebut menurut saya hanya menimbulkan polemik di media sosial saja” lanjutnya.
Terkait banyak pihak yang menyatakan bahwa pilkada Jakarta akan berlangsung 2 putaran, dirinya juga membenarkannya.
“Benar itu. Dan sangat mungkin terjadi 2 putaran karena selain kontestan nya lebih dari 2 Paslon, belum ada pasangan calon yang meraih suara lebih dari 50% secara resmi” kata Jalih Pitoeng.
Ditanya bagaimana peluang pemenang pilkada jika berlangsung 2 putaran, Jalih Pitoeng meyakini bahwa Ridwan Kamil akan memenangkan pilkada Jakarta.
“Saya sangat meyakini bahwa RK akan menangkan pilkada pada putaran kedua nanti” kata Jalih Pitoeng penuh semangat.
“Semoga ada upaya optimalisasi gerakan para relawan pendukung Ridwan Kamil Suswono” sambung Jalih Pitoeng meyakinkan.
“Selain akan ada upaya maksimalisasi relawan-relawan yang potensial, besar kemungkinan eks pemilih paslon nomor urut 2 Dharma Pangrekun akan mengalihkan dukungan mereka ke Paslon nomor urut 1 yaitu pasangan Ridwan Kamil – Suswono” Jalih Pitoeng memaparkan.
“Ini suara murni Paslon kosong satu tanpa intrik-intrik politik kotor dan iming-iming pemberian sesuatu menyesatkan” ungkap Jalih Pitoeng.
“Dan saya sangat mendukung konsep pemilu yang digaungkan oleh kang Emil. Yaitu pemilu yang bersih, jujur, adil dan tanpa money politic” jelas Jalih Pitoeng.
“Karena menurut saya, untuk menghasilkan seorang pemimpin yang bersih, jujur, amanah dan pro rakyat serta jauh dari korupsi, maka pemilu nya pun harus bersih, jujur, adil dan terhindar dari intrik-intrik money politik serta serangan fajar dalam bentuk apapun” tegas Jalih Pitoeng.
Ditanya apa upaya untuk menghindari budaya politik kotor yang selama ini terjadi sebagaimana yang diberitakan, Jalih Pitoeng menyatakan akan mengerahkan Satgas Jaga Demokrasi ke 5 wilayah ibukota untuk melakukan investigasi dan pengawalan pilkada pada putaran kedua.
“Kami akan mengerahkan segenap anggota Satgas Jaga Demokrasi untuk mengawal sekaligus mengawasi jalannya pilkada pada putaran kedua” jawab Jalih Pitoeng.
“Karena ini bukan hanya tentang perebutan kekuasaan atau pergantian kepemimpinan pada pilkada, tapi ini juga soal bagaimana menata kehidupan berbangsa dan bernegara” sambungnya.
“Maka tugas kami adalah selain melakukan investigasi dan pengawasan, juga wajib memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak memilih para pasangan calon yang berpotensi menjadi koruptor-koruptor baru karena melakukan cara-cara kotor dalam pemilu” pungkas Jalih Pitoeng.(Dig)