
JAKARTA | Kindonews.com – Sambut Jakarta Baru yang tidak lagi menjadi ibukota, 3 Generasi Beksi Haji Hasbullah lakukan silaturahmi di salah satu kediaman cucu dari pendiri sekaligus guru besar silat Beksi almarhum kong Haji Hasbullah.
Silaturahmi yang diinisiasi oleh Panca dan Jalih Pitoeng tersebut dimaksudkan agar seluruh para pewaris, pegiat dan pelaku serta pencinta silat Betawi Beksi bisa menjalin silaturahmi yang lebih konstruktif.
Jalih Pitoeng mengatakan bahwa silaturahmi tersebut adalah salah satu upaya untuk merekonstruksi kembali jalinan silaturahmi sesama pewaris, murid, pencinta dan pegiat silat Betawi Beksi.
“Ini adalah salah satu upaya untuk merekonstruksi silat Betawi Beksi” ungkap Jalih Pitoeng, Jum’at (17/01/2024).
“Kita berharap dengan silaturahmi ini bahwa anak, cucu dan cicit dari almarhum guru besar kita kong Haji Hasbullah bisa terus menjaga, memelihara dan mengembangkan silat tradisi Beksi” sambung Jalih Pitoeng.
Jalih Pitoeng berharap agar Beksi yang telah memiliki murid orang-orang besar seperti super star dangdut Rhoma Irama dan mantan wakil gubernur Mayjen TNI (Purn) Edi Nalapraya, terus bisa dijaga, dipelihara dan dikembangkan sebagai warisan budaya bukan benda.
“Beksi ini kan sudah sangat dikenal. Baik di Betawi, di Indonesia dan didunia” ungkap Jalih Pitoeng.
“Bahkan UNESCO juga sudah mengakui nya sebagai warisan dunia bukan benda” imbuh Jalih Pitoeng.
“Beksi juga merupakan beladiri yang sangat dicintai oleh orang-orang besar yang pernah menjadi murid kong aji Hasbullah. Sebut saja misalnya Super Star Dangdut bang Aji Rhoma Irama dan mantan wakil gubernur DKI Jakarta babe Aji Edy Nalapraya” Jalih Pitoeng mengingatkan.
“Oleh karena itu, kita berharap agar semua pihak yang memiliki irisan secara korelatif dengan Beksi ini bisa meningkatkan silaturahmi sekaligus merapatkan barisan kembali guna menjaga dan memelihara sekaligus mengembangkan Beksi baik secara nasional maupun internasional” harap Jalih Pitoeng.
Salah satu anak bungsu dari almarhum guru besar Beksi haji Hasbullah, yaitu Muhammad Sholeh mengungkapkan rasa syukur dan haru nya atas silaturahmi tersebut.
“Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kepada Allah atas silaturahmi ini” ungkap Babe Soleh.
“Bang Jalih Pitoeng memang selalu mensupport saya sebagai anak bungsu dari almarhum” lanjut nya.
“Saya juga sangat senang karena bang Jalih Pitoeng dan cucu saya Panca ini punya kepedulian yang luar biasa terhadap Beksi” katanya.
“Semoga semua niat dan cita-cita yang telah dipaparkan tadi, Allah akan mudahkan dan menuntunnya” pungkas Babe Sholeh penuh harap.
Selain Babe Sholeh, haji Syarif yang merupakan cucu dari sang maestro Beksi juga berharap agar Beksi ini dapat dijaga dan dipelihara sekaligus dikembangkan.
“Selain pernah belajar sama almarhum, bang Jalih Pitoeng ini merupakan kerabat kita juga. Sehingga kami sangat terharu dan bersyukur sekaligus bangga karena masih banyak orang yang sangat mencintai Beksi” kata haji Syarif.
“Mudah-mudahan kita semua dipersatukan oleh Allah untuk dapat merawat dan mengembangkan Beksi agar lebih maju dan berkembang” lanjutnya.
Sementara cicit dari guru besar Beksi, Panca yang selama ini giat dalam mengembangkan silat Betawi Beksi di tanah Betawi, justru menyampaikan rasa keperihatinannya.
“Sekarang kita tahu begitu banyak sanggar-sanggar silat yang mengatas namakan Beksi” ungkap Panca.
“Sayangnya, euforia tersebut tanpa dibarengi dengan penataan dan pengelolaan silat Beksi sebagaimana yang dicita-citakan almarhum kong Hasbullah” lanjut Panca menyayangkan.
“Semoga ide dan gagasan yang sudah disampaikan cing Jalih Pitoeng tadi bisa kita wujudkan” lanjut Panca.
“Karena semua itu sangat cocok dan pas dengan impian saya” imbuhnya.
“Kita ingin silat Beksi ini terus dikembangkan secara bermartabat bukan sekedar dijadikan objek wisata budaya dan festival-festival saja” lanjut Panca menegaskan.
Selain itu, Yadi selaku pencinta silat Beksi yang sempat belajar dimasa kecilnya mengungkapkan keinginannya agar Beksi dikembalikan sesuai dengan ruh perjuangannya sebagai silat tradisional Betawi yang lebih bermartabat.
“Dulu kita mengenal Beksi sebagai salah satu ilmu bela diri yang sangat religi” kenang Yadi.
“Semoga dengan silaturahmi ini kita bisa mengembalikan nilai-nilai luhur silat Beksi yang sangat religius” harap Yadi.
Diketahui dalam silaturahmi tersebut, Jalih Pitoeng memaparkan maksud dan tujuan serta cita-cita mulia untuk mengenang guru besar almarhum haji Hasbullah, melestarikan, mengembangkan dan memajukan sekaligus mensejahterakan para guru-guru silat tradisi Betawi yaitu Beksi.(KN)