
BOGOR | Kindonews.com – Menjelang akhir tahun, kali kedua Kaukus Muda Betawi gelar ngopi bareng. Usai adakan ngopi bareng di hotel Grand Cempaka Jakarta Minggu lalu, Inisiator ngumpul Betawi Guyub, Fajri Husein gelar pertemuan para kaum muda Betawi di Balong milik salah satu tokoh Betawi tanah Abang Haji Dedi Syukur dibilangan Pabuaran, Kemang, Bogor Jawa Barat.
Pertemuan yang dihadiri oleh para intelektual, aktivis, ulama dan kaum muda Betawi tersebut membahas tentang agenda percepatan penerapan Peraturan Daerah terkait UU DKJ yang baru saja disahkan.
Selaku inisiator, Fajri menjelaskan bahwa Kaukus Muda Betawi dipandang sangat penting untuk mengawal lahirnya Perda atau Peraturan Daerah terkait penguatan budaya Betawi.
“Kite Udeh kagak lagi bahas urusan pilkada Jakarta” ungkap Fajri mengawali pembicaraannya, Rabu (25/12/2024).
“Kite udah kagak lagi ngomongin kosong satu atau kosong tiga” lanjutnya menegaskan.
“Sekarang yang paling penting adalah bagaimana kita anak Betawi mengawal dalam percepatan lahirnya Perda yang mengatur tentang penguatan budaya Betawi serta memasukan lembaga adat didalam perda nanti” sambung Fajri.
Selain para Kaum Muda Betawi, acara kumpul bareng itupun juga dihadiri oleh tiga doktor muda dan mantan anggota DPRD DKI Jakarta Munir Arsyad serta Dr. Azis Khafia seorang mantan anggota DPRD RI.
Dr. Usni Hasanudin yang sejak awal terus mengawal RUU DKJ tersebut mengungkapkan betapa kerasnya perjuangan yang dihadapinya.
“Menjelang pembacaan RUU DKJ yang akan diputuskan dalam paripurna, malamnya saya masih mengkoreksi draft RUU DKJ” ungkap Usni.
“Karena itu sangat penting. Terutama terkait frase ‘Pelibatan dan Melibatkan’ karena memiliki makna yang berbeda” tegas Usni.
Sementara Dr. Azis Khafia menyampaikan tentang penekanannya pada aspek kebudayaan.
“Diantara 19 item yang dituangkan dalam UUD DKJ, menurut saya saat ini kita fokus dulu soal penguatan budaya Betawi” kata Azis Khafia.
Selain terkait dengan pasal-pasal yang mengatur tentang penguatan budaya Betawi, arsitektur muda Betawi Dory Herlambang mengatakan bahwa penerapan penggunaan ornamen-ornamen Betawi tinggal mengikuti saja.
“Soal ornamen-ornamen kebetawian pada gedung-gedung pemerintah, gerbang bandara, hotel-hotel hingga kawasan pariwisata, menurut saya itu tinggal mengikuti saja” kata Idoy sapaan akrabnya.

Saat diminta pendapat dan masukan tentang kebudayaan oleh pimpinan rapat Fajri Husein, terkait pristiwa fenomenal yaitu terungkapnya dugaan korupsi di Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Jalih Pitoeng yang hadir dalam acara tersebut, dirinya mengatakan hanya sebagai pendobrak saja.
“Saya hanya melakukan sesuatu apa yang harus serta bisa saya lakukan sebagai anak Betawi yang mencintai budaya Betawi” ungkap Jalih Pitoeng.
“Dan Alhamdulillah saya bersyukur bisa menjadi bagian dari Kaukus Muda Betawi dalam berperan aktif guna menyelamatkan kebudayaan Betawi” sambungnya.
“Kita sudah lakukan observasi dan investigasi hampir setahun soal dugaan korupsi ini. Korupsinya gile boss, ratusan milyar dana pelestarian dan pengembangan budaya Betawi dikorupsi” Jalih Pitoeng menegaskan.
Acara yang diawali sambutan sekaligus dukungan semangat dari tuan rumah Babeh haji Dedi Syukur serta wejangan dari mantan anggota DPRD DKI Jakarta, Munir Arsyad dan ditutup dengan nasehat religius oleh doktor Firdaus Turmuji menjadi lebih terasa guyub dengan makan dan belah duren bareng.
Selaku juru bicara organisasi Betawi berbasis massa terbesar di Betawi yaitu FBR (Forum Betawi Rempug), Fajri Husein tak bosan-bosan mengulangi bahwa apa yang dilakukan saat ini belum tentu dapat dinikmatinya.

“Apa yang kita perjuangkan hari ini belum tentu kita bisa nikmati” ungkap Fajri.
“Tapi paling tidak, kita sudah memberi contoh sekaligus warisan bagi anak keturunan kita nanti” kata Fajri mengingatkan.
Kumpul bareng yang berlangsung sangat interaktif dan dinamis tersebut diketahui menghasilkan beberapa kesimpulan diantaranya;
- Menyusun resolusi dan atau penyempurnaan usulan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda)
- Membentuk panitia kecil guna perencanaan pengukuhan secara adat Betawi bagi gubernur dan wakil gubernur terpilih pada pilkada Jakarta 2024.(KN)