Jalih Pitoeng Apresiasi Langkah Tim Pemenangan RIDO Yang Mengajak Rakyat Menolak Money Politik Jelang Pilkada

Spread the love

JAKARTA | KindoNews – Pemilihan umum maupun pilkada adalah salah satu gerbang proses pergantian kepemimpinan yang konstitusional berdasarkan undang-undang.

Akan tetapi sering sekali bahkan hampir setiap kontestasi baik pilpres maupun pilkada bahkan pileg, penyakit perusak demokrasi dalam bentuk money politik menjadi fenomena yang kerap terjadi dinegeri ini.

Sesuatu yang menarik dalam Pilkada DKI Jakarta menuju Jakarta Baru dan Jakarta Maju, Tim Pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu Ridwan Kamil dan Suswono, mengajak rakyat dan masyarakat khususnya warga Jakarta untuk menolak Money Politik.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Tim Pemenangan RIDO, Basri Baco dalam konferensi Pers yang digelar di Sekretariat Bersama pada hari Senin 25 November 2024.

“Kami mengajak rakyat Indonesia, khususnya warga Jakarta untuk menolak berbagai tindakan yang dapat menodai nilai-nilai demokrasi” kata Basri Baco, Senin (25/11/2024).

“Kami juga menginstruksikan dan menghimbau kepada seluruh partai-partai pendukung, relawan-relawan yang setia, ormas-ormas yang setia untuk menggerakkan kadernya dari tingkat RT hingga ke TPS untuk sama-sama menjaga dan mengawasi jalannya pilkada di Jakarta” sambungnya.

“Selain itu, kami juga mengapresiasi kepada Rakyat, kader-kader partai pendukung, relawan-relawan serta ormas-ormas yang berhasil menangkap basah dan melaporkan kepada Gakumdu terhadap tindakan-tindakan yang dapat menodai demokrasi berupa money politik, sebaran amplop dan sembako pada masa tenang menjelang pencoblosan pada pilkada DKI Jakarta” Basri Baco menegaskan.

Sementara salah satu anggota Tim Pemenangan RIDO, Ramdhan Alamsyah mengatakan bahwa telah terjadinya pendistribusian beras-beras haram.

“Kami mendapatkan informasi yang begitu masif dan banyak terkait permasalahan adanya rencana-rencana menjelang pemilu besok antara lain;

  1. Sudah berjalannya distribusi beras-beras haram dan uang-uang haram yang akan diberikan kepada warga oleh oknum tertentu guna memenangkan Paslon tertentu.
  2. Adanya perencanaan secara tersistem melalui warung-warung kopi untuk mendistribusikan uang yang akan diberikan kepada warga.
  3. Kita semua disinipun terbuka. Jika memang ada dari pihak kami yang melakukan silahkan ditindak. Dan kami meminta kepada seluruh relawan dan seluruh kader, untuk mengintip ulang kegiatan-kegiatan terselubung yang dilakukan menjelang hari ‘H’. Oleh karena itu kita meminta kepada masyarakat, kepada penegak hukum tentunya kepada BAWASLU untuk mengantisipasi agar hal ini tidak terjadi” ungkap Ramdhan memaparkan.

Dalam konferensi pers tersebut, Ramdhan menjelaskan bahwa dirinya sudah mendapatkan laporan dan bukti-bukti.

Ketua Tim Pemenangan RIDO atau Ridwan Kamil Suswono, Ahmad Riza Patria meminta kepada masyarakat dan relawan agar melaporkan kepada Bawaslu jika mendapatkan pristiwa dan tindakan tersebut.

Menyikapi hal tersebut, ketua relawan BABE RIDO (Barisan Bela Ridwan Kamil – Suswono), Jalih Pitoeng memuji langkah yang diambil oleh tim pemenangan RIDO tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi langkah yang telah diambil oleh tim pemenangan RIDO” ungkap Jalih Pitoeng.

“Dan ini langkah yang sangat edukatif bagi kita semua” imbuhnya.

“Baik kepada masyarakat dan rakyat, juga bagi para kandidat” sambungnya.

“Karena bagaimana mungkin kita akan melahirkan seorang pemimpin yang baik, jujur, amanah serta pro rakyat jika dalam proses kontestasi pergantian kepemimpinannya dilakukan dengan cara-cara yang bermartabat” Jalih Pitoeng mengingatkan.

Ketua umum FORMASI (Forum Aliansi Masyarakat Anti Korupsi yang sedang giat meminta agar pihak Kejati lakukan bersih-bersih di DKI Jakarta inipun mengungkapkan bahwa jika hal tersebut dibiarkan, sama saja bangsa ini sedang berternak koruptor-koruptor baru.

“Jika money politik ini kita biarkan, maka sama saja kita sedang beternak Koruptor-koruptor baru” katanya pedas.

“Oleh karena itu saya menghimbau kepada masyarakat Indonesia khususnya warga Jakarta untuk menolak segala upaya-upaya penyuapan dalam bentuk apapun. Baik melalui money politik maupun pemberian beras-beras maupun sembako haram menjelang pencoblosan pada pilkada serentak 27 November 2024 besok” pungkas Jalih Pitoeng.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *