Kang Dedi Mulyadi Ungkap Masalah yang Jadi Beban Petani saat Diskusi Bareng Presiden Prabowo Subianto

Spread the love

JAKARTA | KindoNews – Presiden Prabowo Subianto menghadiri kegiatan panen raya bersama para petani yang melibatkan 14 provinsi di Indonesia di Majalengka termasuk juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Salah satu agenda yang dilaksanakan dalam kegiatan tersebut adalah dialog bersama presiden. Lewat sesi itu, Dedi Mulyadi pun turut memberikan pendapatnya.

Dedi Mulyadi mengutarakan hal-hal terkait beban yang saat ini dihadapi oleh para petani. Menurutnya, pupuk bukanlah masalah yang dihadapi oleh para petani di sana saat ini.

“Beratnya para petani bukan, sekarang pupuk sudah lancar pak, tapi sesungguhnya biaya tinggi produksinya itu di obat-obatan, pak” ungkap Dedi Mulyadi dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden.

Hal itu terjadi lantaran sejak mulai masa tanam para petani sudah harus mengeluarkan biaya untuk menyemprot keong yang menjadi hama dan musuh para petani.

Selanjutnya, sejak musim tanam hingga panen yang kurang lebih memakan waktu kurang dua bulan, para petani harus menyemprot tanaman rata-rata dua hari sekali.

Sebab, jika hal itu tidak dilakukan maka hama akan terus datang silih berganti.

Dedi Mulyadi menambahkan bahwasannya tanah di Jawa Barat itu sudah jenuh lantaran pemberian pupuk secara terus menerus sementara pemuliaan tanah tidak dilakukan.

Oleh karena itu, harus dilakukan program untuk mengembalikan unsur hara yang rata-rata sudah di bawah angka 6.

Lebih lanjut, masalah kedua yang dialami oleh para petani di Jawa Barat adalah irigasi.

Atas masalah yang kedua ini Dedi Mulyadi berharap agar bisa teratasi setelah Presiden mengunjungi kegiatan panen bersama tersebut.

Lalu, masalah ketiga yang terjadi adanya alih fungsi lahan.

Terakhir atau yang keempat adalah masalah asuransi kesehatan bagi para petani di Jawa Barat.

Menurut penuturan Dedi Mulyadi, banyak petani yang sakit tetapi tidak tercover oleh BPJS Kesehatan.

Sebagai tambahan, Dedi Mulyadi juga meminta kepada presiden untukmenambah alat-alat pertanian untuk mendukung kinerja para petani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *