Kelangkaan Gas Melon 3 Kg di Masyarakat, ASELI Anggap Ciderai Komitmen Prabowo Sekaligus Penghianatan Terhadap UUD 1945

Spread the love

JAKARTA | Kindonews.com – Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram sebagai salah satu kebutuhan masyarakat, mendapat sorotan sinis dari ketua presidium Aliansi Selamatkan Indonesia (ASELI).

Ketua presidium ASELI, Jalih Pitoeng menilai bahwa kelangkaan dan kesulitan mendapatkan gas ukuran 3 kg tersebut sangat menodai komitmen Prabowo sekaligus mencinderai tujuan kemerdekaan bangsa Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945.

“Kita sangat mengapresiasi langkah sigap pak Prabowo yang telah mengeluarkan instruksi” kata Jalih Pitoeng, Selasa (04/02/2025).

“Ini tentang kebutuhan rakyat kecil untuk bertahan hidup” imbuhnya menegaskan.

“Sehingga kelangkaan dan kesulitan dalam mendapatkan kebutuhan pokok rakyat sungguh sangat menodai komitmen pak Prabowo yang sangat konsen kepada rakyat. Terutama rakyat kecil” tegas Jalih Pitoeng.

Terkait dengan instruksi presiden Prabowo tentang kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg tersebut, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Presiden Prabowo Subiato terkait kelangkaan gas LPG 3 kilogram yang makin langka.

“Sudah berkomunikasi dengan presiden sejak semalam” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (04/02/2025).

Setelah adanya komunikasi itu, Dasco mengatakan Prabowo memerintahkan Kementerian ESDM mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa.

“Sambil kemudian pengecer itu akan dijadikan sub pangkalan sehingga dengan aturan yang ada nanti akan menertibkan harga supaya tidak mahal di masyarakat” Dasco menuturkan.

Sedangkan Jalih Pitoeng yang dikenal sangat kritis, tetap menyebut dengan sinis bahwa kebijakan kementerian ESDM tersebut sangat mencinderai tujuan dan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia.

“Karena untuk memenuhi kebutuhan khalayak banyak, sumber daya alam wajib dikelola oleh negara dan diperuntukan untuk kepentingan serta kemakmuran rakyat. Sehingga ini juga merupakan sebuah penghianatan terhadap UUD 1945 khususnya pasal 33” Jalih Pitoeng menegaskan.

“Apalagi presiden kita Prabowo Subianto sangat peduli terhadap rakyatnya. Terutama rakyat kecil” Jalih Pitoeng mengingatkan.

“Oleh karena itu kita sangat mengapresiasi langkah presiden Prabowo yang dengan sigap menyikapi kelangkaan gas elpiji 3 kg tersebut demi memenuhi kebutuhan rakyatnya” pungkasnya.(KN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *