
Taufik Hidayat (Photo: Tangkap layar Fakta/tv one)
JAKARTA | KindoNews – Penggantian kulit memungkinkan ular untuk memperbesar ukuran tubuh mereka seiring berjalannya waktu.
Hal ini penting karena pertumbuhan yang terbatas karena kulitnya bisa menghambat fungsi tubuh ular. Alasan kedua kenapa ular berganti kulit secara berkala adalah untuk menghilangkan parasit.
Ular sendiri memiliki kulit yang kering dan halus. Kulitnya tertutup jaringan sisik yang saling tumpang tindih. Kulitnya berfungsi memberi daya gerak, melindungi tubuh, kamuflase, dan mempertahankan kelembapan.
Tak hanya itu, saat ular berganti kulit, mereka juga bisa meninggalkan jejak bau yang kurang mencolok. Nah, hal ini tentu dapat membantu mereka agar tetap tidak terdeteksi oleh mangsa atau pemangsa potensial. Termasuk terhadap para lawan berburunya dalam memburu mangsa yang baru.
Kulit ular juga mengandung reseptor yang penting untuk berburu dan berkomunikasi dengan lingkungannya. Kulit yang baru dan lebih bersih membantu ular merasakan sentuhan, suhu, dan getaran dengan lebih baik.
“Bagaimana jadinya bila Banteng Moncong Putih Yang Berganti Kulit?” tanya Taufik, Minggu (08/09/2024).
“Pasti banyak yang ikut-ikutan ganti kulit” celetuknya.
Analogi tersebut diatas diuraikan oleh salah satu jurnalis, Taufik Hidayat, melalui pesan tertulisnya, Minggu (08/09/2024).
Kepada Kindonews.com, Taufik yang mengklaim dirinya sebagai wartawan yunior ini meminta agar rakyat harus lebih cerdas untuk menyikapi, membaca, mencermati dan mencerna upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak secara kamuflatif.
“Oleh karena itu rakyat harus cerdas membaca dan mencermati fenomena dan berbagai pristiwa yang ada” ungkap Taufik.
“Terutama menjelang pilkada Jakarta” pungkasnya menegaskan.(KN)