Selain festival seni budaya, para kaum disabilitas juga menggelar bazar yang difasilitasi disisi gedung kesenia Jakarta.
Komisariat Wilayah PPDFI (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Fisik Indonesia) Jakarta, Yurlina, menyampaikan rasa terimakasihnya atas penyelenggaraan festival tersebut.
“Alhamdulillah dan terimakasih pemerintah yang masih peduli pada kami kaum disabilitas” ungkap Yurlina, Rabu (07/08/2024).
Komwil kaum disabilitas Jakarta yang membuka stand minuman tradisional khas Betawi Bir Pletok ini berharap agar acara bazar seperti ini sering dilaksanakan.

“Mudah-mudahan acara-acara seperti ini sering dilaksanakan” pintanya.
Selain Yurlina, Farida saat diwawancara menyampaikan acara ini dapat membuktikan bahwa kami kaum disabilitas juga mampu melakukan seperti orang yang non disabilitas.
Pembatik yang penyandang tuna rungu tersebut menceritakan kepada kabarindonesianews.com bahwa dirinya belajar membatik selam 5 tahun.
“Saya belajar membatik sudah lima tahun” kata Farida dengan terbata-bata.
Lanjutnya, untuk membatik satu lembar kain hingga selesai bisa memakan waktu 3-4 hari dan siap untuk dijual atau digunakan.(KN)