
JAKARTA | Kindonews.com – Gelaran acara musik Djakarta Warehouse Project (DWP) banyak tuai penolakan, Forum Masyarakat Tolak DWP menggelar Aksi unjuk rasa di depan area JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jum’at (13/12/2024). Mereka menuntut agar acara konser musik tahunan tersebut dibatalkan.
Dalam orasinya, Rahmat Himran salah satu perwakilan Forum Masyarakat Tolak DWP menyatakan bahwa Konser musik DWP tidak sesuai dengan Nilai-nilai budaya dan moral masyarakat Indonesia.
“Kami mendesak pemerintah dan pihak penyelenggara untuk membatalkan acara ini. DWP hanya membawa dampak negatif bagi generasi muda dan masyarakat sekitar, jika acara ini masih terus berlangsung, Kami akan terus melakukan demonstrasi dan akan menambah massa Aksi yang lebih besar untuk terus menolak acara konser musik DWP,” tegas Rahmat dalam orasinya dihadapan massa Aksi.
Rahmat menilai bahwa Acara konser Djakarta Warehouse Project sering diidentikkan dengan gaya hidup bebas yang dianggap bertentangan dengan norma agama dan budaya lokal. Selain itu, kami juga menyoroti potensi gangguan ketertiban umum serta dampak sosial lain yang mungkin ditimbulkan.
“Kami mengecam keras dan mengutuk, para pejabat publik yang telah memuluskan terselenggaranya acara unfaedah ini,” kata Rahmat.
Aksi ini berlangsung damai, demonstrasi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian guna menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar lokasi.
Terkait dengan aksi penolakan tersebut, pemerhati sosial tanah Betawi Jalih Pitoeng pun turut mengecam keras atas perijinan yang diberikan oleh pemerintah kepada penyelenggara.
“Kami dari Jalih Pitoeng Centre sangat mengecam keras atas ijin yang diberikan oleh pemerintah. Dalam hal ini pejabat pemerintah provinsi DKI Jakarta” ungkap Jalih Pitoeng.
Pendiri sekaligus ketua umum yayasan Perjuangan Rakyat Jalih Pitoeng ini juga menganggap bahwa pertunjukan seperti itu sangat tidak mendidik bahkan merusak moral generasi penerus bangsa.
“Kami anggap acara-acara seperti itu hendaknya dipertimbangkan dahulu dampak sosiologisnya” kata Jalih Pitoeng.
“Karena disamping tidak mendidik, juga dapat merusak moral bangsa khususnya generasi muda” Jalih Pitoeng menegaskan.
“Jika alasannya peningkatan ekonomi dan pendapatan asli daerah, masih sangat banyak acara kegiatan lain yang bernuansa hiburan” lanjut Jalih Pitoeng.
“Janganlah Jakarta dibangun dengan uang yang dihasilkan dari acara yang dapat mendegradasi moral bangsa” pungkas Jalih Pitoeng menegaskan.
Hingga berita ini diturunkan, Penyelenggara DWP belum memberikan tanggapan resmi terkait Aksi penolakan tersebut.
Sebagaimana diketahui, DWP yang telah menjadi salah satu festival musik elektronik terbesar di Asia Tenggara, dijadwalkan berlangsung pada tanggal 13-15 Desember 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sementara itu, Pro dan kontra terus bermunculan di masyarakat terkait keberlangsungan acara konser musik DWP ini.(Hil)