
JAKARTA | Kindonews.com – Memasuki usianya yang ke 25 tahun, Forum Pemuda Betawi berencana akan menggelar kongres di Jakarta pada 19 Februari 2025.
Salah satu tokoh Betawi sekaligus mantan ketua Bamus Betawi Jakarta Selatan haji Yubaidillah, mendukung agenda Forum Pemuda Betawi tersebut.
Menurut bang Ubay panggilan akrabnya, agar kongres tersebut bisa menghasilkan sesuatu yang berarti dan bermanfaat bagi kaum Betawi.
“Saya sangat mendukung rencana akan digelarnya kongres Forum Pemuda Betawi” kata Yubaidillah, Sabtu (15/02/2025).
“Semoga kongres tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi kemajuan serta bisa menjaga harkat dan martabat kaum Betawi” sambungnya.
Ketua dewan pembina Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Budaya Betawi (YASBI) ini juga menitipkan pesan bahwa kongres tersebut dapat merumuskan sesuatu agar bisa lebih selektif lagi didalam memilih, menentukan dan memutuskan calon pemimpin organisasi Kebetawian.
“Karna saat ini saya amati banyak organisasi-organisasi yang mengatas namakan Betawi, tapi justru dipimpin oleh orang-orang yang mengaku-ngaku anak Betawi tapi tidak jelas bahkan sangat diragukan nasab kebetawian nya” ungkap bang Ubay dengan nada kesal.
“Sehingga hal tersebut bisa berdampak pada kemunduran dan rusaknya citra kaum Betawi bahkan dapat menimbulkan perpecahan seperti yang kita saksikan saat ini” Yubaidillah menyesalkan.
Yubaidillah yang saat ini sedang konsen membela dan memperjuangkan nasib para pegiat dan pelaku seni budaya Betawi, tidak memungkiri bahwa suku-suku lain juga ikut andil dalam membangun dan memajukan kota Jakarta.
“Saya tidak memungkiri bahwa suku-suku lain yang tinggal di Jakarta juga ikut andil dalam membangun kota Jakarta” ungkapnya.
“Tapi untuk menjadi pemimpin organisasi Kebetawian maka wajib anak Betawi asli yang lebih patut dan tepat untuk menjadi pemimpinnya” lanjut bang Ubay menegaskan.
“Karena jika bukan anak Betawi, bukan memperjuangkan nasib dan kemajuan bagi kaum Betawi, yang ada justru mereka sangat berpotensi hanya mendagangkan serta melacurkan organisasi atas nama kaum Betawi demi ambisi dan kepentingan serta keuntungan pribadi” pungkasnya.(KN)