
JAKARTA | KindoNews – Kelompok Kerja Tetap (POKJATAP) sebagai kelompok yang menggerakkan perjuangan untuk kembali ke UUD 1945 sesuai naskah asli 18 Agustus 1945 mengadakan pertemuan di Aula Telur, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu 7 Desember 2024.
Acara yang dipandu oleh pendiri Institut Soekarno Hatta (ISH), M Hatta Taliwang berjalan penuh hikmat dan hangat. Terutama pasca sholat Ashar di masjid Al-Hikmah yang berhadapan dengan Aula Telur. Karena pada sesi tersebut dibuka ruang tanya jawab sekaligus penyampaian ide dan gagasan guna percepatan terealisasinya kembali kepada penerapan UUD 1945 Naskah asli 18 Agustus 1945.
Pertemuan yang dihadiri oleh para aktivis dan para purnawirawan TNI yang masih mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu;
- Menyelenggarakan Kongres Bangsa Indonesia Untuk Kembali ke UUD 1945 (Sesuai Kesepakatan Pendiri Bangsa). Kongres ini sangat mendesak mengingat kegentingan yg dihadapi oleh bangsa Indonesia dewasa ini;
- Hasil Kongres ini akan disampaikan ke Presiden Prabowo dlm waktu tidak lama;
- Point-point hasil kongres akan disampaikan oleh Delegasi yang terdiri Pelindung, Penasehat dan Anggota POKJATAP dalam bahasa yang ringkas padat dan menyangkut point yang strategis, mengingat waktu Presiden tidak banyak untuk mendengar banyak masukan;
- Akan segera disusun konsep Proposal Kongres untuk dibahas secara terbatas dan hasilnya akan segera disampaikan ke Pelindung, Penasehat dan Anggota POKJATAP;
- Semua elemen pejuang atau gerakan kembali ke UUD45 akan diundang ke Kongres termasuk berbagai Ormas, LSM, Partai serta Tokoh-tokoh masyarakat.
“Demikian kesimpulan pada pertemuan POKJATAP hari ini” kata Hatta Taliwang, Sabtu (07/11/2024).

“Semoga semua ini bisa berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari semua komponen bangsa termasuk para adik-adik mahasiswa” harap Hatta Taliwang.
Diketahui acara tersebut dibuka oleh Mayjend TNI (Purn) Prijanto Soemantri mantan wakil gubernur DKI dan dihadiri oleh para pelindung dan penasehat lainnya seperti Jendral TNI TNI (Purn) Fachrul Razi, Ibu Dr. Siti Fadillah Soepari mantan Menkes, Laksamana Pertama Soni Santoso, Marsma Dr. Bastari, Brigjen TNI (Pur) Purnomo.

Adapun narasumber acara tersebut adalah Hb Muhsin Ahmad Alatthas, Edwin Soekowati, Bambang Wiwoho dan Prihandoyo Kuswanto yang semuanya berkisah tentang perjuangan kembali ke UUD 45.
Salah satu anggota POKJATAP, Jalih Pitoeng yang hadir dalam pertemuan tersebut berharap agar segera dilakukan kongres rakyat atau kongres bangsa Indonesia.
“Kita sesungguhnya sudah mengkhianati perjuangan para pendiri bangsa” kata Jalih Pitoeng.
“Oleh karena itu kita harus segera menggelar kongres bangsa Indonesia untuk membangun kesadaran kolektif secara nasional tentang pentingnya kita kembali menerapkan UUD 1945 yang asli sebagai platform kita berbangsa dan bernegara” pinta Jalih Pitoeng.
“Dan jangan ada tawar menawar seperti amandemen ke 5 atau addendum dan lain sebagainnya. Tapi harus kembali secara utuh berdasarkan naskah asli UD 1945 18 Agustus 1945” pinta Jalih Pitoeng menegaskan.
Jalih Pitoeng juga mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa tentang pentingnya kembali ke UUD 1945 naskah asli. Karena menurutnya, pasca amandemen 2002 penyelenggaraan negara jauh melenceng dari cita-cita luhur kemerdekaan Indonesia.
“Kesadaran ini harus dimiliki oleh seluruh komponen bangsa. Baik para elit dan politisi, aktivis, purnawirawan, serta seluruh anak bangsa tanpa kecuali termasuk para adik-adik mahasiswa” pungkas Jalih Pitoeng.(Dig)